Sunday, January 10, 2010

Nonton Rin Sakuragi Toples di Suster Keramas Harus Pakai KTP


Ini ada kabar anyar. Bila Anda pengen nonton film Suster Keramas yang dibintangi Artis porno Jepang Rin Sakuragi siap-siaplah bawa KTP ke Gedung Bioskop. (Makanya, cepet-cepet diurus KTP-nya bila sudah nggak berlaku.

Kenapa penonton harus bawa KTP? Soalnya film itu menyajikan adegan topless Sakuragi. Pengelola bioskop mewajibkan penonton menunjukkan KTP.

Film Suster Keramas yang dibintangi Rin Sakuragi (lihat dan download trailer video suster keramas Rin Sakuragi di sini) memang selama ini jadi kontroversi. Oh ya kabarnya di Jepang Sakuragi lebih ngetop dibandingkan dengan Maria Ozawa alias Miyabi yang juga bintang film porno.

Rin Sakuragi adalah perempuan kelahiran Hyogo, Jepang, 3 Maret 1989. Ia memulai karirnya di dunia hiburan saat berusia 17 tahun. Ketika itu ia menjadi model majalah dewasa.

Perempuan setinggi 158 cm itu juga menjadi Gravure Idol yang terkenal. Gravure adalah manajemen artis yang menaungi para model yang berani berpose syur.

Pada usia 18, Rin merilis video porno pertama Hatsuhana (First Flower). Video berdurasi 120 menit itu disutradarai Rui Azabu yang memang terkenal sebagai sutradara film porno. Setelah film itu, popularitas Rin Sakuragi semakin menanjak. Hingga kini sudah lebih dari 20 judul video porno yang dibintangi oleh Rin, yang sebagian besar film itu disutradarai Rui.

Puncak karir Rin pada Oktober 2009. Saat itu ia menempati posisi kedua bintang Japan Adult Video paling favorit. Di ajang ini, nama Miyabi bahkan tidak masuk 10 besar. Ini menjadi indikator bahwa Rin Sakuragi lebih tenar sebagai artis film porno dibanding Miyabi.

Meski di Jepang perempuan yang hobi menonton film ini sangat tenar, namun di Indonesia ia kalah pamor dibandingkan Miyabi. Buktinya, video-video porno Miyabi sangat laris-manis, dan rencana kedatangannya untuk membintangi film Menculik Miyabi mendapat reaksi keras.

Namun kini populariras perempuan kelahiran 3 Maret 1989 ini di Indonesia mulai menanjak. Film Suster Keramas yang ia bintangi menuai kontroversi. Dalam film ber-genre komedi-horor ini, terdapat sejumlah adegan topless wanita bertinggi 158 cm ini.

Untuk meredakan kontroversi ini, akhirnya produser dan pengelola bioskop sepakat memberlakukan syarat penonton harus menunjukkan KTP yang menjadi bukti bahwa sudah berusia dewasa.Di layar monitor ruang lobi bioskop terdapat pengumuman berbunyi, "Bagi penonton yang ingin menyaksikan Suster Keramas diharap memperlihatkan kartu tanda pengenal".

"Ya pesan itu supaya lebih menenangkan suasana saja. Selain itu, kami juga ingin sampaikan bahwa film itu sudah melalui sekian banyak proses sensor dan bukan film porno. Ini film dewasa, jadi yang layak menonton hanya orang yang sudah usia 17 tahun ke atas," kata Ody Mulya Hidayat, produser dari Maxima Pictures yang memproduksi Suster Keramas.

Meski untuk film Suster Keramas ini, ada aturan yang jelas dengan syarat usia penonton, namun tidak untuk film-film panas lainnya. Film Air Terjun Pengantin yang rilis nyaris berbarengan dengan suster Keramas, misalnya, harusnya masuk dalam ketgorti film dewasa. Namun kenyataannya, penonton dari berbagai tingkatan usia pun bebas menontonnya.

Melihat hal ini, artis Cathy Sharon merasa khawatir. Ia berharap pemerintah mau memberikan aturan jelas tentang film panas. "Produser mau memproduksi film seperti itu karena laku. Jadi mereka berlomba memproduksi film seperti itu. Saya khawatir kalau anak-anak di bawah umur nonton. Harusnya ada aturan jelas dan tegas," ungkap Cathy saat ditemui di sebuah studio di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (7/1) petang.

Yang dimaksud aturan yang jelas baginya adalah soal batasan usia. Cathy ingin film Indonesia punya klasifikasi untuk penonton.

"Kalau mau nonton film dewasa itu harus tunjukkan KTP. Jadi kalau anak kecil nggak boleh nonton. Sekarang kan bebas," ujarnya.

sumber: inilah.com, youtube


No comments:

Post a Comment