Friday, January 8, 2010

Bayi Baru Lahir Hilang. Miris!!!

Ini benar-benar aneh. Wong bayi baru dilahirkan kok hilang. Ini terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Semarang. Sang ibu bernama Dwi Setyowati (30) dan suaminya, Mohamad Yahron. Karena tak kunjung mendapatkan kabar tentang keberadaan bayi tersebut, keduanya mendatangi Komnas Perlindungan Anak untuk mengadukan kasus tersebut.

Pasangan suami-istri itu tiba di Kantor Komnas PA, Jl TB Simatupang No 33, Jakarta Selatan, Sabtu (9/1/2010) sekitar pukul 09.00 WIB. Keduanya diampingi oleh dua orang pimpinan Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) wilayah Jateng. Warga Demak, Jateng, tersebut diterima oleh Wakil Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. Selama sekitar 1,5 jam, ayah dan ibu dua orang anak tersebut mengadukan tragedi yang menimpa mereka.

“Tanggal 22 (Oktober 2008), ketika merasa bayi saya hilang, saya sudah lapor ke Polres Semarang Selatan. Tapi belum ada tindak lanjutnya,” kata Dwi, saat ditemui wartawan usai pertemuan. Menurut Dwi, dirinya juga kecewa dengan pihak rumah sakit yang memandang persoalan dengan biasa. RS justru meminta Dwi untuk bersabar karena hilangnya bayi tersebut adalah musibah dan takdir yang harus diterima.

“Suami saya menanyakan langsung kepada direktur RS, Ibu Niken, dan klarifikasi. Yang dia (Niken) dia bilang, masalah ini merupakan musibah dan takdir jadi harus bersabar saja,” ucap perempuan yang mengenakan jilbab putih ini. Bayi mungil yang diberi nama Muhamad Zain Faza Azahra itu raib tanggal 22 Oktober 2008, setelah dimandikan oleh suster pada pukul 15.00 WIB. Dwi yang curiga dengan lamanya proses memandikan itu lantas keluar kamar RS untuk menyusul. Alangkah terkejutnya ketika dia mendapati bayinya sudah tidak ada di box. Suster mengatakan bayinya telah diambil oleh seorang perempuan yang mengaku sebagai kerabat Dwi.

Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pernah menawarkan bayi lain dan uang santunan Rp 50 juta sebagai pengganti atas hilangnya bayi milik Dwi Setyowati (30) di RS tersebut. Namun, ibu dua anak itu tegas-tegas menolak.

“Saya merasa sangat kecewa dengan RS. Dia menganggap ini adalah persoalan biasa. Di mana batin mereka? Yang lebih menyakitkan lagi, di tanggal 7 Januari (2010) pihak RS menawarkan seorang anak kepada saya dengan asumsi anak yang hilang diganti dengan anak juga, padahal itu bukan anak saya,” ujar Dwi.

Dirangkum dari: detik.com



No comments:

Post a Comment