Friday, April 2, 2010

Inilah Jenis-jenis Makanan Sehat dan Berbahaya menurut WHO

1. Buah Terbaik
Urutan buah terbaik adalah papaya, strawberry, orange, jeruk kupas, kiwi, mangga, plum, kesemek dan semangka.

2. Sayur Terbaik
Ketela kuning kaya kandungan vitamin juga anti kanker mujarab merupakan golongan sayur utama disusul oleh asparagus, lettuce, brokoli, seledri, terong, bit, wortel, kolumbi, xuelihong (sejenis sawi ijo), sawi putih.

3. Daging terbaik
Struktur daging angsa mirip dengan minyak zaitun, bermanfaat untuk jantung. Daging angsa mendapat predikat sumber protein terbaik.

4. Makanan tersehat untuk proteksi otak
Pocai (soinancia oleracea), kucai, labu merah, onion, kembang kol, kacang polong, tomato, wortel, sawi putih kecil, daun bawang, seledri, he tau, kacang tanah, jambu mente, biji tusam, biji apricot, kedelai, beras kasar/tuton, hati babi..

5. Tim/sup terbaik
Tim ayam terbaik, terutama tim ayam betina dapat mencegah flu, radang tenggorokan, sesuai untuk konsumsi musim salju dan musim semi..


Sepuluh golongan makanan sampah (junk food) yang diumumkan WHO.

1. Makanan gorengan
Golongan makanan ini kandungan kalorinya tinggi, kandungan lemak/minyak dan oksidanya tinggi. Bila dikonsumsi secara regular dapat menyebabkan kegemukan, mengakibatkan hyperlipitdema dan sakit jantung korener. Dalam prosese menggoreng sering terjadi bnayak zat karsiogenik, hal mana telah dibuktikan kecenderungan kanker bagi mereka yang mengkonsumsi makanan gorengan jauh lebih tinggi dari yang tidak / sedikit mengkonsumsi makanan gorengan.

2. Makanan kalengan
Baik yang berupa buah kalengan atau daging kalengan, kandungan gizinya sudah banyak dirusak, terlebih kandungan vitaminnya hampirseluruhnya dirusak. Terlebih dari itu kandungan proteinnya telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat.

Nilai gizinya jauh berkurang. Sealain itu banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat, memberatkan beban pancreas. Bersamaan dengann tingginya kalori, dapat menyebabkan obesitas.

3. Makanan asinan
Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, hal mana dapat mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas, menambah beban ginjal. Bagi pengkonsumsi makanan asinan terbut, bahaya hipertensi dihasilkan. Terlebih pada proses pengasinan sering ditambahkan amonium nitrit yang menyebabkan peningkatan bahaya kanker hidung dan tenggorokan. Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lender lambung dan usus. Bagi mereka yang secara kontinu mengkonsumsi makanan asin radang lambung dan usus kemungkinan tinggi.

4. Makanan daging yang diproses (ham, sosis, dll)
Dalam makanan golongan tersebut mengandung garam nitrit dapat menyebabkan kanker, juga mengandung pengawet/pewarna dll yang memberatkan beban hati/hepar. Dalam ham dsb kadar natriumnya tinngi, mengkonsumsi dalam jumlah besar dapat mengguncangkan tekanan darah dan memberatkan kerja ginjal.

5. Makanan dari daging berlemak dan jerohan
Walaupun makan ini mengandung protein yang baik, vitamin dan mineral tapi dalam daging berlemak dan jerohan mengandung lemak jenuh dan kolestrol yang sudah divonis sebagai pencetus penyakit jantung. Makan jerohan binatang dalam jumlah banyak dan waktu lama dapat menyebabkan pernyakit jantung koroner dan tumor ganas (kanker usus besar), kanker payudara dll.

6. Olahan Keju
Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga gula drah meninggu. Mengkonsumsi cake/kue keju bertelur menyebabkan kurang gairah makan. Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi sering mengakibatkan pengosongan perut. Banyak kasus terjadinya hyperakiditas dan rasa terbakar.

7. Mi instant
Makanan ini tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin, mineral. Kadar garam tinggi menyebabkan beratnya beban ginjal, meningkatkan tekanan darah dan mengandung trans lipid, memberatkan beban pembuluh darah jantung.

8. Makanan yang dipanggang/dibakar
Mengandung zat penyebab kanker.

9. Sajian manis beku.
Termasuk golongan ini ice cream, cake beku dll. Golongan ini punya 3 masalah karena mengandung mentega tinggi yang menyebabkan obesitas karena kadar gula tinggi mengurangi nafsu makan juga karena temperature rendah sehingga mempengaruhi usus.

10. Manisan kering
Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh bergabung dengan ammonium menghasilkan zat karsiogenik juga mengandung esen segai tambahan yang merusak hepar dan organ lain, mengandung garam tinggi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan memberatkan kerja ginjal.


Diterjemahkan oleh : T.K. Tan
Diambil dari milis lingkungan

Thursday, April 1, 2010

Para Pria Abaikan Kesehatan

Ini contoh yang mendukung judul di atas, betapa pria memang nggak peduli alias abaikan kesehatannya. Baru-baru ini Presiden Obama pernah mengundang banyak komentar ketika ia duduk menikmati santapan khas Amerika Selatan, beberapa hari setelah kolesterol tubuhnya dinyatakan tinggi. Diagnosa tersebut tak menghentikan sang Presiden untuk menumpuk piringnya dengan porsi besar ayam goreng, kacang panggang, makaroni dan keju, mashed potatoes dan ubi jalar, dan tak ketinggalan, puding pisang.

Bahkan, seperti dikatakan Sekretaris Kepresidenan Robert Gibbs, di Gedung Putih Obama sering menyajikan burger dan berbagai santapan siap saji lainnya. Dia juga mengatakan tidak tahu di mana Obama merokok dan membeli rokok. Para dokter kepresiden, tambahnya, tidak terlalu kaget dengan kebiasaan tembakau Obama.

Banyak orang terkejut mendengar berita tersebut. Padahal, Obama hanya melakukan apa yang dilakukan jutaan pria setiap hari, yaitu mengabaikan kesehatan dan berharap istrinya tidak akan mencari tahu. (Saat disorot kamera pers, Obama sempat mengatakan, "Jangan memberitahu Michelle").

"Pria meninggal, rata-rata lima tahun lebih muda daripada wanita," kata Will Courtenay PhD, spesialis kesehatan pria dan penulis Helping Men Live Happier, More Fulfilling Lives, kepada Betty Confidential.

Mengapa? Di antara temuan penelitiannya, Courtenay mengutip:

· Pria lebih sedikit berpikir bahwa mereka rentan terhadap penyakit dibanding wanita. Pada dasarnya, Courtenay menuturkan, "Pria sering berpikir tubuh mereka kebal terhadap penyakit."

· Pria kurang pemahaman tentang kesehatan daripada wanita. Ketidaktahuan ini lah yang meningkatkan risiko mereka.

· Media massa dan iklan sering memupuk perilaku pria dan anak laki-laki yang akhirnya meningkatkan risiko mereka terhadap penyakit, yaitu banyak minum bir, makan banyak daging merah, dan gorengan.

· Pria kurang siap atau bersedia mengubah perilaku tidak sehatnya daripada wanita.

Sebenarnya, kebiasaan dan perilaku tersebut mengakar dari kehidupannya di masa kanak-kanak dan konsep maskulinitas itu sendiri. Jean Bonhomme MD, seorang dokter di Atlanta dan anggota dewan organisasi nirlaba Men's Health Network menuturkan, "Pria sering disosialisasikan sejak kecil bahwa jika ia mengabaikan sesuatu yang menyakitkan, rasa sakit itu akan lenyap seiring dengan waktu.”

Courtenay juga menunjukkan bahwa sikap pria yang lebih tradisional kecil kemungkinan dia akan mencari bantuan. "Pria sejati tidak seharusnya khawatir terhadap tubuh mereka atau memanjakan diri sendiri," kata Courtenay.

Inilah alasan yang mendasari pria sering terlibat dalam kegiatan yang membahayakan kesehatan mereka, entah makan makanan tidak sehat, merokok, menghindari latihan fisik, atau terlibat dalam seks tidak aman. "Pria melakukan lebih banyak hal yang mendekatkannya pada risiko cedera lebih besar, bahkan kematian."

Lantas, adakah sesuatu yang dapat Anda lakukan jika pasangan Anda termasuk salah satu dari ketiga pria Amerika yang tidak pernah pergi ke dokter? Para ahli menyarankan lakukan pendekatan yang tidak menghakimi. Bonhomme menambahkan, "Pendekatan yang terbaik adalah bijaksana, tidak menyalahkan, dan disesuaikan dengan karakternya."

Camkan bahwa Anda melakukan ini karena Anda mencintainya, bukan karena ingin membuatnya malu. Jika Anda mendapatkan tanggapan negatif darinya, mundur untuk sementara.

Sadari bahwa kebiasaan kesehatannya yang buruk tidak dikembangkan dalam semalam. Jadi, mereka akan berpikir lagi untuk mengembangkan kebiasaan itu esok hari. (okezone.com)